Minggu, 12 Juni 2011

Hard Worker Smart Worker

Ya, judul diatas adalah sebuah pertanyaan yang sebaiknya Anda jawab untuk diri Anda sendiri. Apakah Anda hard worker atau smart worker?.

Semua pekerja yang sedang merintis karier tentunya ingin meraih kesuksesan. Untuk mencapai kata sukses, ternyata tidak cukup dengan bekerja keras saja. Kenapa?

Menjadi sebuah konsekuensi logis, bahwa untuk meraih kesuksesan Anda memang dituntut bekerja keras. Itu adalah salah satu nilai lebih yang bakal dilihat oleh perusahaan tempat Anda membangun karier.
Tetapi kerja keras hanya sebuah syarat "cukup" untuk berkarier. Bila Anda tidak bisa mengaturnya dengan baik, hal itu justru bakal mendorong Anda menjadi lupa waktu dan terperangkap dalam rutinitas tugas yang tidak bisa dinikmati lagi.

Menjadi hard worker identik dengan berada lebih lama di kantor sejatinya sudah dianggap tidak lagi efisien. Bahkan, hal ini menjadi aktivitas yang memboroskan. Penambahan jam kerja bisa membuat Anda dinilai tidak memiliki manajemen kerja yang baik sehingga tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat sesuai jam kerja.

Tidak salah kiranya dengan kondisi itu, para pekerja keras sering mengeluh bahwa kerja keras dan pengorbanan terkadang tidak sepadan dengan hasil yang mereka dapatkan. Akan lebih membuat kesal, jika banyak orang yang menurut Anda bekerja lebih santai malah punya karier yang jauh lebih baik dari apa yang Anda miliki.

Menurut Margaret Steen, seorang ahli karier, jika kerja keras tidak sesuai dengan yang didapatkan, maka berhentilah menjadi hardworker. Namun, itu bukan berarti Anda bermalas-malasan, atau tidak mengerjakan tugas dan tanggung jawab dengan baik sebagai seorang karyawan. Berhenti menjadi hardworker berarti waktunya Anda mengubah pola dan mekanisme kerja.

Steen menawarkan cara kerja yang disebutnya sebagai bekerja dengan cara yang cerdas atau smart work. Inti dari bekerja dengan cerdas, yaitu pembagian atau manajemen waktu, melakukan pekerjaan dengan lebih efektif dan efisien. Jangan takut untuk melakukan terobosan-terobosan saat menjalankan kewajiban Anda bekerja.

Cara yang dilakukan, mulailah memusatkan perhatian pada pekerjaan. Kurangi hal-hal yang bisa mengalihkan perhatian seperti bergosip, membuka situs jejaring sosial, dan sebagainya.

Sebenarnya, hal-hal yang sejatinya sepele itu membuat Anda lebih lama berada di kantor. Dengan fokus pada pekerjaan, semuanya bisa diselesaikan dengan lebih cepat. Hal-hal yang tidak penting, bisa Anda lakukan setelah selesai jam kerja atau ketika pekerjaan tuntas.

Jangan pernah menunda pekerjaan. Sikap tersebut sangat penting, tapi sering diabaikan oleh kita. Sebab, sudah merasa ahli atau berpengalaman dalam bidang yang ditekuni, Anda merasa semuanya bisa diselesaikan dengan cepat dan mudah. Jangan salah, masih tetap dibutuhkan waktu, pikiran, dan konsentrasi untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan seberapa pun ahli Anda dalam melakukannya.


Lakukan terobosan dalam menyelesaikan pekerjaan Anda. Hal yang bisa dicoba, misalnya dengan bekerja menggunakan sistem multitasking.
Sistem ini mengadopsi cara bekerja komputer, di mana alat itu bisa melakukan lebih dari satu pekerjaan dalam satu waktu. Komputer bisa memainkan lagu sambil Anda mengetik. Dengan cara ini, Anda bisa mengerjakan dua atau tiga tugas dalam waktu bersamaan agar lebih menghemat waktu. Sudah bukan masanya lagi untuk berpikir bahwa yang satu bisa diselesaikan setelah yang lainnya. Kini, saatnya berpikir literal, banyak hal bisa dilakukan bersama dengan hasil yang tetap optimal.

Dengan bekerja cerdas, Anda telah mengoptimalkan waktu kerja lebih efisien dan efektif. Semakin sederhana kehidupan kerja Anda, makin sedikit waktu kerja, serta semakin besar peluang menambah penghasilan.

Mengapa? Karena Anda akan bisa memiliki banyak waktu untuk mencari side job. Apalagi side job itu adalah hal yang Anda senangi. Jadi pekerjaan sampingan tersebut bisa jadi adalah hobi, tapi hobi menyenangkan yang menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Demikianlah ulasan mengenai hard worker or smart worker? Andalah sendiri yang memilih Anda ingin menjadi apa. Semoga bermanfaat

Agar Tidak Dibenci Bos

Bagi seorang karyawan, rasa tidak nyaman dalam bekerja bisa membawa pengaruh negatif dalam pekerjaan Anda. Rasa tidak nyaman tersebut salah satunya adalah karena Anda merasa dibenci atasan atau tidak disukai oleh atasan. Bila rasa seperti itu telah timbul dalam diri Anda, berada di tempat kerja serasa lama banget dan Anda ingin rasanya meninggalkan tempat kerja, pergi sejauh-jauhnya. Betul ngga? Nah bila sudah seperti itu, kerjaan Anda akan semakin tidak produktif. Lalu bagaimana solusinya?

Berikut ini beberapa tips agar Anda tidak dibenci oleh atasan Anda, bahkan sebaliknya Anda akan "dirindukan" oleh atasan Anda. Apa saja tips sukes tersebut?

#1. Jadilah orang yang dapat dipercaya
Semua atasan pasti senang apabila bekerja sama dengan anak buah yang dapat dipercaya, bisa memegang kepercayaan dengan baik. Hal ini erat kaitannya dengan kejujuran, usahakan Anda selalu mengatakan hal yang sebenarnya. Sekali Anda mengkhianati atau berlaku tidak jujur kepada atasan Anda, itu akan menjadi satu nilai negatif bagi diri Anda. Dan percayalah bahwa ketika Anda mencetak satu nilai negatif, maka untuk membuat nilai positif Anda perlu usaha hingga 3 kali lipat atau lebih.

#2. Selesaikan tugas dengan baik
Sebagai seorang karyawan, tugas sudah merupakan sebuah kewajiban yang harus dijalankan. Oleh karena itu, selesaikan semua tugas Anda dengan baik dan tepat waktu. Bahkan kalau Anda bisa, selesaikan tugas Anda sebelum deadline yang telah ditentukan oleh atasan Anda.

#3. Tidak melempar tanggung jawab
Bila Anda melakukan kesalahan, jangan sekali-kali Anda menyalahkan orang lain. misalnya, supplier terlambat mengirim bahan baku dan hal tersebut karena Anda lupa menelpon supplier, maka jangan sampai Anda bilang ke atasan Anda bahwa itu kesalahan dari supplier. Atau Anda menyalahkan rekan kerja Anda dengan alasan ini itu dsb.

#4. Tunjukkan pada Atasan Anda bahwa Anda memiliki kapabilitas
Hal ini berkaitan dengan tips #2, Anda tidak hanya mampu menyelesaikan tugas saja, tetapi Anda mampu memberikan lebih dari tugas yang diberikan oleh atasan Anda. Selain itu, Anda juga mampu memberikan ide-ide baru dan solusi baru yang dapat memberikan value kepada perusahaan Anda.
Bahkan kalau memungkinkan, mintalah tugas tambahan yang mungkin dapat Anda kerjakan.

#5. Tunjukkan bahwa Anda adalah karyawan yang memiliki Dedikasi
Dedikasi bisa diartikan pengabdian. Seorang karyawan yang memiliki dedikasi bisa diasosiasikan dengan memiliki loyalitas yang tinggi. Karyawan yang berdedikasi tinggi bersedia meluangkan waktunya di luar jam pekerjaan tanpa mempersoalkan apa timbal baliknya bagi dirinya.

#6. Ajukan diri Anda untuk melakukan sesuatu hal yang sulit
Hal ini akan mampu meningkatkan nilai plus Anda di depan atasan dengan cepat. Ajukan diri Anda untuk menangani sebuah pekerjaan yang mungkin sulit dan banyak orang yang mencoba menolaknya. Misalnya ada proyek baru di perusahaan Anda, cobalah untuk mengajukan diri Anda untuk menjadi pimpinan proyek sertakan juga alasan mengapa Anda mengajukan diri dan berbagai hal yang akan Anda lakukan jika menjadi manajer proyek tersebut. Bila Anda berhasil melakukan ini, maka Anda dapat dengan cepat mendapat poin lebih di depan atasan Anda.

#7. Usahakan Anda menjadi orang yang paling dibutuhkan Atasan Anda
Tidak semua bos mampu menangani semua hal. Kenalilah atasan Anda dengan baik, carilah apa yang kira-kira tidak dapat dilakukan oleh atasan Anda dan Anda dapat melakukannya, kadang-kadang ini hanya hal sepele. misalnya Laptop atasan Anda sedang hang karena terkena virus, walaupun Anda bukan orang IT misalnya tapi Anda mampu membersihkan laptop tersebut dari virus.

#8. Tunjukkan bahwa diri Anda selalu bergairah untuk bekerja
Siapa sih yang suka melihat orang loyo, lesu, pasang wajah cemberut, atau selalu kelihatan murung? pasti semua orang tidak suka. Nah usahakan diri Anda selalu terlihat gembira dan bergairah dalam bekerja. Ini merupakan hal sepele tapi bisa menjadi penentu faktor membentuk kenyamanan Anda dalam bekerja.

Sabtu, 04 Juni 2011

Be Success Be Yourself

Anda pasti pernah dengar kata-kata bijak yang berbunyi, "Jadilah diri sendiri!". Jika didengar sekilas, kata-kata tersebut seakan tak bermakna. Padahal jika mau menghayatinya, kata-kata tersebut cukup ampuh untuk pembentukan diri yang akan mempengaruhi kelangsungan karir Anda. Menjadi diri sendiri membuat Anda memiliki fondasi kepribadian yang kuat. Memang, untuk menjadi diri sendiri tidaklah mudah. Ada beberapa faktor yang berperan dalam hal ini. Artinya, ada sejumlah syarat dalam pembentukan diri sendiri antara lain ;

#1. JADILAH PRIBADI YANG BERBEDA
Sadarilah bahwa Anda berbeda dengan orang lain, baik secara fisik maupun psikis (kejiwaan). Setiap orang memiliki ciri khas dan karakter masing-masing. Hal ini menyiratkan bahwa di satu sisi Anda memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain tetapi di sisi lain Anda juga mempunyai kekurangan dibanding orang lain. Kesadaran seperti ini akan membantu Anda merasa aman dan nyaman dalam menerima kondisi Anda yang sesungguhnya. Anda tidak merasa risau dengan keberadaan orang lain. Dan hal ini akan membantu menumbuhkan rasa percaya diri Anda.

#2. KENALILAH DIRI SENDIRI
Secara fisik Anda tentu telah mengenali diri Anda dengan baik. Misalnya berapa tinggi dan berat tubuh Anda, apa warna rambut dan kulit Anda, atau bagaimana bentuk mata Anda. Anda tentu juga mengetahui secara pasti tempat dan tanggal lahir Anda, dimana tempat tinggal Anda, dan apa pekerjaan Anda. Tetapi hal-hal fisik ini tidak cukup untuk mengenali diri sendiri. Anda dituntut untuk mengenali hal-hal yang bersifat non-fisik seperti bagaimana sifat, watak, kebiasaan, dan kepribadian Anda. Dari hal-hal seperti inilah kualitas diri Anda terbentuk.

#3. JANGAN MENYESALI DIRI
Setiap orang tak lepas dari kelemahan dan kekurangan. Namun jangan sekalipun menyesalinya. Tak perlu repot membandingkan kekurangan Anda dengan kelebihan orang lain. Toh disamping kekurangan, Anda juga punya potensi lain dan kelebihan. Dan jangan sampai Anda menempuh 'jalan pintas' untuk merubah diri Anda. Lebih baik gali kelebihan Anda untuk menutupi kekurangan Anda.

#4. EVALUASI DIRI
Lakukan evaluasi terhadap diri sendiri untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi terhadap berbagai hambatan maupun hal yang memperlancar kesuksesan Anda. Ini mencakup berbagai aspek baik fisik maupun non fisik. Misalnya bagaimana cara bicara dan berpakaian Anda, bagaimana sifat dan karakter Anda. Jika Anda merasakan kekurangan di satu sisi maka Anda harus berusaha membenahinya. Mintalah bantuan orang lain yang mengenal Anda untuk mengevaluasi diri. Jadi Anda akan mendapatkan penilaian obyektif tentang diri Anda dan hal ini bisa menjadi masukan berharga bagi pengembangan diri.

#5. HARGAI DIRI SENDIRI
Berpikirlah positif tentang diri Anda. Sekalipun Anda punya kekurangan, Anda tidak boleh menilai buruk dan membenci diri sendiri. Jika Anda selalu dibayang-bayangi kelemahan Anda, Anda akan kesulitan menerima dan menghargai diri sendiri. Maka Anda harus memulainya dari diri Anda. Jika Anda saja sudah tidak menghargai diri sendiri, bagaimana dengan orang lain?

#6. PERCAYA DIRI
Pede atau rasa percaya diri yang Anda miliki bisa menjadi modal dasar dalam menerima diri sendiri. Anda dapat menerima diri Anda sendiri dalam segala suasana dan kondisi apapun. Kepercayaan diri ini memudahkan Anda menjadi diri sendiri. Karena Anda memiliki kebanggaan yang bersifat pribadi terhadap diri. Tapi tentu saja Anda tidak bisa puas hanya dengan rasa pede. Lebih jauh, Anda juga harus terus menggali dan meningkatkan hal-hal yang dapat meningkatkan rasa pede Anda.

Terlepas dari hal-hal di atas, Anda harus didukung oleh sikap dan pemikiran yang realistis. Artinya Anda harus menyadari bahwa Anda tidak mungkin bisa menyamai orang lain, baik fisik, kepandaian, ataupun kesuksesannya. Anda juga bisa mencapai sukses namun bukan kesuksesan seperti yang orang lain capai. Ingatlah, apapun adanya diri Anda, Anda harus menerima dan menghargai diri sebagai pribadi yang memiliki segala kekurangan dan kelebihan. Yang penting, Anda dapat menggali kelebihan Anda sendiri tanpa mencontek kelebihan orang lain. Dengan demikian, Anda akan menjadi pribadi yang kuat dan bersahaja. Dan sukses pun siap Anda gapai....!

Kamis, 02 Juni 2011

Menjadi Marketing Hebat

Bila anda adalah seorang Marketing seperti saya, anda pasti berharap bisa menjual barang/jasa sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan anda. Ilmu Marketing adalah ilmu yang sangat berguna dan sebenarnya kalau kita benar-benar mau mendalaminya, akan banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan. Pada dasarnya Marketing mengandung arti yang tidak sama dengan apa yang kita kenal dengan Salesman/Saleswoman.

Mungkin ada satu kemiripan dalam tugas pokok sebagai Marketing/Salesman, yaitu sama-sama menjual produk. Tapi dalam hal yang lebih luas, produk yang ditawarkan Marketing bukan hanya produk berupa barang akan tetapi juga Jasa. Kalau Salesman sudah bisa dipastikan produk yang ditawarkan berupa barang. Tapi ini bukan topik yang sebenarnya yang ingin saya bahas.


Tugas utama seorang Marketing adalah menjual barang/jasa dari perusahaan tempat kita bekerja sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut. Kalau kita tidak melakukan tugas Marketing dengan benar, maka target tersebut akan menjadi beban buat kita. Tapi, apabila kita sudah mengerti bagaimana menjadi Marketing yang benar hal tersebut bisa kita atasi.

Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan disini mengenai Menjadi Marketing yang Handal. Yang menjadi dasar tulisan/opini saya adalah pengalaman selama 6 tahun menjadi seorang Marketing serta pelatihan dan seminar yang saya ikuti.


Hal pertama yang mempengaruhi seorang itu bisa menjadi seorang Marketing yang bagus adalah penampilan. Diusahakan sebisa mungkin anda berpenampilan yang menarik dan selalu kelihatan rapi. Hal ini juga berpengaruh pada kesan yang anda berikan pada calon konsumen anda. Apabila anda selalu berpenampilan yang baik, rapi dan sopan calon konsumen akan merasa senang dengan kedatangan anda. Gunakanlah selalu bahasa yang baik dan sopan untuk menjelaskan produk anda. Kesan yang diberikan oleh kita pada calon konsumen juga mempengaruhi hasil penawaran kita.

Tampakkan wajah ceria dengan tersenyum. Senyuman adalah senjata yang cukup efektif, bukan bermaksud menggoda jika kebetulan calon konsumen anda adalah seorang wanita. Tapi dengan tersenyum bisa mencairkan suasana yang mungkin agak panas jika terjadi tawar menawar harga. Harapan konsumen adalah mereka bisa mendapatkan suatu barang yang bagus dengan harga yang murah. Itu sudah menjadi hukum pasti dari calon konsumen kita. Yang sering terjadi pada saat kita memasuki tahap penawaran harga, emosi kita sering terpancing saat menyodorkan harga produk/jasa kita yang kemudian dicounter dengan penawaran harga yang diajukan oleh calon konsumen kita.

Hal tersebut bisa kita cairkan lewat senyuman dan penjelasan yang baik tentang harga yang telah ditetapkan. Gunakan selalu bahasa yang baik dan mudah dimengerti oleh calon konsumen agar mereka bisa benar-benar memahami apa yang kita tawarkan. Penjelasan tentang keunggulan produk bila disampaikan dan bisa diserap dengan benar bisa memupuskan keraguan calon konsumen pada produk/jasa yang kita tawarkan.

Itu hanya sebagian kecil aja Tips menjadi Marketing yang baik dan bisa menjual sesuai target. Untuk pembahasan lain, akan sayan lanjutkan pada tulisan saya berikutnya. semoga ini memberikan tambahan pengetahuan bagi anda yang berprofesi sebagai marketing. Jika ada pendapat dan gagasan lain, bolehlah kita bertukar ilmu dan informasi.

Stategi Bisnis Ritel

Saat ini usaha bisnis bisnis retail atau usaha retail merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek yang baik dan terus berkembang.Maka dari itu banyak perusahaan konsultan, jasa konsultan,konsultan bisnis dan konsultan usaha retail untuk mambantu para pebisnis retail.  Pengelolaan bisnis usaha,bisnis retail atau usaha retail membutuhkan kesiapan pengelola dalam semua sisi manajemen. Kelemahan dalam satu sisi manajemen ritel akan membuat peritel mengalami kendala dalam mengelola dan memacu industri usaha bisnis ritel bekerja dengan baik dan cepat.


Masalah umum yang dihadapi oleh pebisnis usaha ritel -terutama pebisnis baru-  saat ini adalah masalah manajemen. Mereka biasanya membuka ritel dengan tanpa konsep atau tanpa manajemen strategi ritel yang matang.


Dalam tulisan ini saya akan membahas mengenai manajemen ritel mulai dari strategi pemasaran ritel, strategi financial dan keuangan ritel, strategi lokasi ritel, manajemen sumber daya manusia ritel, Informasi sistem dan supply chain manajemen ritel hingga manajemen hubungan customer.


Manajemen strategi ritel mencakup 1.) target market peritel. 2.) strategi peritel untuk memuaskan atau mencukupi kebutuhan pasar. 3.)dasar peritel untuk menciptakan competitive advantage. Target market adalah sasaran dimana peritel fokus menggarap pasar sasarannya. Sedangkan format ritel adalah bagaimana peritel mampu melakukan strategi ritel mix atau strategi bauran yaitu berupa type merchandise, pelayanan yg diberikan, strategi harga, strategi promosi dan advertising, strategi lay out dan design, tipikal lokasi dan customer services). 


Sedangkan competitve advantage adalah keunggulan peritel atas kompetisi yang ada yang tidak dapat dilakukan oleh kompetitor dan dapat diterapkan dalam jangka waktu yang lama. Strategi competitive advantage adalah hal yang paling penting dalam strategi pemasaran ritel. Membangun competitive advantage berarti bahwa peritel sedang membangun benteng yang kuat di pasar kompetisi pasar ritel. Ketika peritel berhasil membangun competitive advantage dengan kuat dan kokoh akan sulit bagi kompetitor untuk mencontoh atau mengikuti strategi competitive advantage ini dalam merebut pasar dan pelanggan.


Ada tujuh peluang penting bagi peritel untuk membangun competitive advantage: 1. ) customer loyalty. 2.)lokasi. 3.)manajemen sumber daya manusia. 4.)sistem informasi dan distribusi. 5.) merchandise yang unik. 6.) hubungan dengan supply chain. 7.)customer service.