Sabtu, 26 Februari 2011

Sexy In The Office

Jika Anda adalah seorang pemimpin, makan Anda perlu membaca artikel di bawah ini. Ciri karakteristik seorang pemimpin yang ideal dan kredibel dapat diuraikan sebagai berikut :

#1 Menantang Proses
Setiap kasus kepemimpinan yang terbaik selalu melibatkan satu jenis tantangan. Apapun tantangannya, semua kasus melibatkan perubahan dari statusquo. Tidak ada satu orang pun yang menyatakan telah melakukan yang terbaik secara pribadi dengan terus mempertahankan banyak hal tetap sama. Singkatnya, semua pemimpin menantang proses. Pemimpin adalah pelopor,- orang yang bersedia melangkah ke luar dan memasuki apa yang belum diketahui. Mereka bersedia mengambil resiko, melakukan inovasi dan percobaan supaya bisa menemukan cara yang baru yang lebih baik untuk melakukan banyak hal.

Sumbangan utama pemimpin adalah dalam mengenali gagasan yang baik, dukungan kepada gagasan itu, dan kesediaan menantang sistem supaya bisa mengaplikasikan dan mewujudkan gagasan itu.

#2 Mengilhamkan Wawasan Bersama
Pemimpin mengilhamkan wawasan bersama. Mereka melayangkan pandangan ke seberang cakrawala waktu, membayangkan kesempatan menarik yang disediakan setelah mereka dan peserta mereka sampai pada tujuan yang jauh ini. Pemimpin mempunyai hasrat supaya sesuatu terjadi, untuk mengubah cara banyak hal terjadi, menciptakan sesuatu yang tidak ada seorang pun pernah menciptakannya sebelumnya.

Tapi ingat: orang yang tidak punya pengikut/peserta bukanlah pemimpin. Orang baru akan mengikuti setelah mereka menerima wawasan pemimpin sebagai wawasan mereka sendiri. Supaya bisa mengajak orang lain mempunyai wawasan, pemimpin harus mengenal peserta mereka dan bicara dalam bahasa mereka. Dengan demikian peserta tahu bahwa pemimpin memahami kebutuhan mereka.

#3  Memungkinkan Orang Lain Bisa Bertindak
Pemimpin teladan menarik dukungan dan bantuan semua orang yang harus membuat kegiatan berjalan. Dengan satu cara, pemimpin melibatkan mereka yang harus hidup dengan hasilnya, dan mereka memungkinkan orang lain bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Mereka memungkinkan orang lain bisa bertindak. 

Pemimpin tahu bahwa tidak ada seorang pun yang melakukan apa yang terbaik bagi dirinya kalau dia merasa lemah, tidak cakap, atau terasing; mereka tahu orang yang diharapkan aktif harus mempunyai rasa kepemilikan. Pemimpin tidak menimbun kekuasaan, tetapi mendelegasikannya. Pemimpin dengan bangga bicara mengenai kerjasama tim, kepercayaan, dan pemberdayaan sebagai unsur pokok upaya mereka.

#4  Menjadi Penunjuk Jalan
Pemimpin berjalan terlebih dahulu. Mereka memberikan contoh dan membina komitmen melalui tindakan sehari-hari yang sederhana, yang menciptakan kemajuan dan momentum. Pemimpin menjadi penunjuk jalan melalui contoh pribadi dan pelaksaanaan yang penuh pengabdian. Supaya ia bisa menjadi penunjuk jalan secara efektif, pertama-tama ia harus jelas terhadap prinsip bimbingannya. Ia harus bisa membela kepercayaannya. Akan tetapi perbuatan pemimpin jauh lebih penting daripada kata-kata mereka, dan harus konsisten dengan kata-kata mereka.

#5  Mendorong Hati
Usaha mendaki ke puncak berat dan lama. Orang jadi kehabisan tenaga, frustasi dan kehilangan semangat. Mereka sering tergoda untuk menyerah. Pemimpin mendorong hati peserta mereka untuk jalan terus. Tindakan kepedulian yang sesungguhnya bisa meningkatkan semangat dan menarik orang ke depan. Misalnya apabila seorang berhasil dalam satu tugas tidak ada salahnya diberikan ganjaran yang sepantasnya.

Dalam banyak kasus, pemimpin bukan hanya memberikan dorongan kepada orang lain, akan tetapi harus juga dapat memberikan dorongan kepada dirinya sendiri untuk terus bertahan dan berusaha untuk melayani dengan sebaik-baiknya.

Ciri Khas Pemimpin yang Dikagumi Pengikut:

Fakta dibawah ini adalah hasil survey yang dilakukan suatu organisasi yang bergerak dalam penelitian kepemimpinan tentang sifat-sifat pemimpin yang dikagumi pengikut mereka.

#1 Jujur
Dalam setiap survai, kejujuran lebih sering dipilih dibandingkan dengan ciri khas kepemimpinan apapun lainnya. Ini secara konsisten muncul sebagai suatu unsur yang paling penting dalam hubungan pemimpin-peserta. Jelas sekali, kalau kita bersedia mengikuti seseorang-apakah ke medan pertempuran atau suatu rapat tertentu, ke dalam rumah yang gelap, ke suatu kantor, atau ke garis depan-, kita mula-mula ingin meyakinkan diri kita bahwa orang itu layak mendapatkan kepercayaan kita. Konsistensi antara kata-kata dan perbuatan merupakan sarana yang kita pergunakan untuk menilai apakah seseorang jujur.

#2 Memandang ke Depan
Kita mengharapkan pemimpin kita mempuyai rasa akan arah, dan perhatian kepada masa depan organisasi. Tetapi apakah kita menyebut kemampuan itu wawasan, impian, panggilan, tujuan, atau agenda pribadi, pesannya sudah jelas: pemimpin harus tahu kemana mereka akan pergi kalau ingin mengharapkan orang lain bersedia bergabung dengan mereka dalam perjalanan.

Dengan kemampuan memandang ke depan, yang dimaksudkan orang bukanlah kekuatan ajaib untuk bisa meramalkan masa depan yang luar biasa. Realita jauh lebih berpijak di bumi: kemampuan menetapkan atau memilih tujuan yang diinginkan yang seharusnya dikejar oleh jemaat atau organisasi.

#3 Memberikan Inspirasi
Kita juga mengharapkan pemimpin kita antusias, penuh semangat, dan positif tentang masa depan. Kita mengharapkan mereka bisa memberikan inspirasi. Tidak cukup seorang pemimpin untuk punya impian tentang masa depan. Seorang pemimpin harus bisa menyampaikan wawasan dengan cara yang mendorong kita untuk bisa bertahan dan bertindak.

#4 Cakap
Supaya bisa mengajak orang dalam perjuangan orang lain, kita harus berkeyakinan bahwa orang itu cakap membimbing kita ke tempat yang kita tuju. Kita harus melihat pemimpin cakap dan efektif. Kalau kita meragukan kemampuan pemimpin, kita tidak bisa diajak dalam perang suci. Kata orang: kita tidak bisa memberikan kepercayaan dan diri kita kepada orang yang tidak punya catatan keberhasilan.

Kecakapan yang dimaksud bukanlah dalam arti serba bisa. Tetapi seorang pemimpin harus cakap di bidang mana dia memimpin. Misalnya seharusnya seksi olahraga lebih cakap dalam menjelaskan masalah olah raga dibandingkan seksi kerohanian.

Jujur, Memandang ke Depan, Memberikan Inspirasi, dan Cakap hasilnya : KREDIBILITAS.

Kredibiltas adalah atribut yang susah diperoleh. Dan itu adalah kualitas manusia yang sangat rapuh. Ini diperoleh menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun. Tetapi ini bisa hilang dengan sekejap kalau tidak dipelihara. Seorang pengikut bisa memaafkan ketidaktepatan janji pemimpin, salah omong, keseleo lidah, tindakan yang kurang hati-hati, atau beberapa kesalahan penting. 


Akan tetapi akan tiba saatnya ketika batas kesabaran seorang pengikut apabila ketidak konsistenan berlangsung terus-menerus. Disitu pemimpin kehilangan kredibilitas, dan amat susah untuk mendapatkannya kembali. Selamat mencoba menyadi pemimpin yang kredibel!

Resep Enak Panjang Umur

Studi yang dimuat di New England Journal of Medicine tersebut menyebutkan bahwa menatap buah dada yang seksi selama 10 menit bisa disamakan dengan latihan aerobik selama 30 menit.

Penelitian dilakukan oleh Dr. Karen Bouncer dan koleganya di tiga rumah sakit di Frankfurt, Jerman, yang melibatkan 200 lelaki. Seratus orang disuruh melihat payudara secara teratur setiap hari, sebaliknya seratus lelaki lainnya justru dilarang melihatnya.

Studi dilakukan selama lima tahun dan hasilnya menunjukkan kelompok pengintip dada perempuan mempunyai tekanan darah lebih rendah, denyut nadi lebih lambat saat istirahat, dan mengalami gangguan pembuluh darah jantung lebih rendah.

"Kenikmatan seksual memacu denyut jantung dan memperlancar sirkulasidarah," kata Dr. Bouncer. "Kami percaya jika lelaki memandang dada ukuran 'cup D' secara teratur, mereka akan hidup lebih panjang empat atau lima tahun."

Dia menganjurkan kaum lelaki, terutama usia di atas 30 tahun, untuk menonton acara TV seperti Baywatch dan majalah-majalahpanas seperti Playboy, yang menampilkan perempuan-perempuan berdada besar.

Para peneliti juga mencatat nama-nama selebritis berdada seksi yang dianggap bisa 'menyehatkan' lelaki, di antaranya Dolly Parton, Heather Locklear, Anna Nicole Smith, dan Demi Moore. Kalau selebritis Indonesia, siapa ya kira-kira?

Jadi dianjurkan untuk para lelaki mengikuti terapi ini secara teratur.
Di rumah : Harus suka me-lihat-lihar payudara istri. Kalau isteri ogah, coba ke belakang, lihat payudara pembantu (usahakan cari pembantu yg payudaranya gede, ini semata-mata untuk terapi umur panjang saja). Alternatif lainnya, berlangganan majalah Playboy atau sering nonton blue film.

Di kantor : Usahakan bergaul dengan teman cewek yang punya payudara gede atau sesuai dengan selera masing-masing. Coba curi pandangan payudara mereka selama 10 menit saja. Alangkah baiknya kalau punya temen cewek yg bisa memback-up terapi ini dengan kata lain dapat memperlihatkan payudaranya hanya selama 10 menit saja setiap harinya.

Di jalanan: Mata boleh jelalatan untuk melihat-lihat payudara perempuan di halte, bus atau di mana saja, tapi hati-hati kalau lagi mengendarai mobil. Jangan sampai tubrukanm

Di kafe atau di karaoke: Usahakan untuk mendapatkan ladies companion yang sesuai dengan selera yang mana semata untuk terapi, bukan untuk selingkuh.

Untuk sang isteri : Harus 100 % mem-back-up suami untuk terapi umur panjang ini, kalau perlu bahkan menjalani terapi-terapi yang diperlukan. Selamat mencoba terapi ini semoga bermanfaat dan panjang umur! J

Sabtu, 19 Februari 2011

Facebooker Kronis


Sejak diluncurkan 4 Februari 2004, situs jejaring sosial facebook telah memikat jutaan hati penggunanya. Mulai siswa sekolah, ibu rumah tangga, selebriti, hingga politisi, kini memiliki jejaring sosial facebook. Berkat kemajuan teknologi, kini kita pun dapat memperbarui status facebook dan mengomentari foto setiap saat. Rasanya, kini ada yang kurang bila setiap hari tidak masuk ke situs ini dan melakukan aktivitas "facebook-ing".

Manfaat facebook memang tak cuma untuk pergaulan, tapi juga sarana komunikasi, mencari pekerjaan, hingga kampanye. Sayangnya kesibukan mengutak-atik facebook membuat banyak orang kini lebih banyak menghabiskan waktu ketimbang bekerja. Tak heran bila banyak perusahaan yang mulai menerapkan kebijakan mengeblok situs ini di kantor. Sebuah penelitian juga menunjukkan adanya kaitan antara facebook dengan meningkatnya angka perceraian di Inggris dan Australia.

Nah, apakah Anda termasuk dalam orang yang hidupnya mulai dikendalikan facebook? Simak tanda-tanda berikut ini:

# 1
Menjadikan facebook sebagai homepage dalam browser komputer dan laptop kamu, supaya bisa langsung buka facebook secara otomatis pas kamu menghidupkan browser. Otomatis kan..?

# 2
Update status facebook minimal 3x sehari pagi, siang dan malam dewasa @2kapsul, anak2 @1kapsul. Lha, ini kecanduan facebook apa minum obat yah..?

# 3
Rajin mengomentari status teman kamu. Dengan tujuan mereka balik berkomentar di status kamu tentunya. Jiah, ngga tulus nih komentarnya! Ada udang dibalik jadi kebalik..!

# 4
Memiliki lebih dari 500 temen di facebook. Yang kurang dari 500 ngga termasuk facebook mania alias facebookaholicks alias facebookers sejati alias apa lah terserah..!

# 5
Menyebarkan alamat email yang sekaligus alamat facebook kamu di setiap tempat dan setiap kesempatan baik online mau pun offline. Contohnya nyebarin alamat facebook di uang kertas pecahan dua ribuan dengan tulisan "Ett my facebook key..? <spasi> alamatemailkamu@fesbuk.com".

# 6
Tempat tempat yang jadi sarang nyebarin alamat email kamu antara lain: WC umum, pohon pohon pinggir jalan, tembok terminal, pintu depan-belakang angkutan umum (mikrolet, bis, angkot, kereta api, pesawat terbang, kapal laut,dll).

# 7
Saat kamu membeli handphone, fitur utama yang harus ada di handphone itu adalah aplikasi facebook dan Opera Mini.

 # 8
Setiap kenalan dengan orang baru setelah mendapatkan nomor HP yang ditanyakan selanjutnya adalah akun facebook. "punya facebook ngga..?" Emangnya facebook punya bapak moyangmu apa..?

# 9
Semakin rajin melihat profile temen temen facebook kamu. Biar ada bahan buat komentar dan updet status terbaru.

# 10
Nggak mau ketinggalan upload foto foto narsis. Foto foto alay juga. Punya album foto minimal 3, dan sering banget gonta ganti avatar.

# 11
Menjadi anggota lebih dari 10an group di facebook. Biar semakin banyak di add jadi punya semakin banyak temen baru dan tentunya semakin terkenal layaknya selebritis.

# 12
Mulai tertarik untuk bikin grup sendiri dan mengundang orang untuk menjadi anggota alias penggemar.

# 13 
Sering berdagang, eh bergadang sampai ketiduran di depan komputer atau tidur sambil megangin HP dengan aplikasi facebook masih menyala.

# 14
Sering bangun kesiangan karena tidur terlalu malam. Maklum facebookan ampe jam 3 pagi..!

# 15
Ironisnya, hal pertama yang kamu lakukan setelah bangun kesiangan mengecek kembali akun facebook kamuyang semalam itu. Kemudian apdet status dengan tulisan "Duuggghhhh.., keciangan agy nieeeechh..!"

# 16
Situasi yang paling menjengkelkan alias menjengkelkan buat kamu adalah saat listrik mati, sementara baterei hand phone kamu sedang koma alias sekarat. Bentar lagi mokad..! Yah, ngga bisa facebookan deh..!

# 17
Kamu membaca tulisan ini sambil membuka facebook di tab baru. Itu kemungkinan pertama, kemungkinan ke dua kamu baru saja selesai apdet status dan mengomentari status temen kamu di facebook. Ngaku..!

# 18
Kamu mulai cengar cengir kaya kuda pengen kencing setelah membaca tulisan nggak penting tapi wajib dibaca ini.

# 19
Lalu kamu berniat membersihkan wall facebook kamu supaya kelihatannya udah lama ngga buka facebook. Tapi ngga jadi karena kamu keburu baca point yang ke 18 ini.

# 20
Kamu mulai cengar cengir lagi kaya kuda pengen kencing lagi dan terheran heran juga terpukau pukau kenapa saya bisa baca pikiran kamu.

# 21
Dan pada akhirnya kamu ngga peduli dengan semua itu. Kamu akan terus berfacebook dan berfacebook ria tanpa mempedulikan apa pun. Kenapa? Hanya ada satu jawaban, "KARENA KAMU SUDAH KECANDUAN FACEBOOK"

Walau keberadaanya menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, tertapi tetap saja banyak pengguna yang enggan meninggalkannya. Facebook memang seperti dua sisi mata pisau, ada positif dan negatifnya.

Selasa, 08 Februari 2011

Are You Effective Enough?

Adanya prinsip-prinsip dasar yang positif dan orang hanya dapat mengalami keberhasilan yang sejati dan kebahagiaan yang abadi bila mereka belajar mengintegrasikan prinsip-prinsip tersebut kedalam karakter dasar mereka. 

Contoh prinsip-prinsip dasar seperti : Integritas, Kerendahan Hati, Kesetiaan (loyal), Keadilan, Keberanian, Kesederhanaan, Kesopanan, dll. Untuk menjadi manusia yang berhasil, kita harus menjadi efektif terlebih dahulu  Menjadi efektif diperlukan tujuh tahapan kebiasaan, yaitu :

Kebiasaan 1: Jadilah Proaktif ( Be Proactive )

Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan. 

Orang-orang proaktif adalah pelaku- pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain. Mereka lakukan ini dengan mengembangkan serta menggunakan keempat karunia manusia yang unik — kesadaran diri, hati nurani, daya imajinasi, dan kehendak bebas — dan dengan menggunakan Pendekatan Dari Dalam ke Luar untuk menciptakan perubahan. Mereka bertekad menjadi daya pendorong kreatif dalam hidup mereka sendiri, yang adalah keputusan paling mendasar yang bisa diambil setiap orang.

Kebiasaan 2: Merujuk pada Tujuan Akhir ( Begin With The End in Mind ) 

Segalanya diciptakan dua kali — pertama secara mental, kedua secara fisik. Individu, keluarga, tim, dan organisasi, membentuk masa depannya masing-masing dengan terlebih dahulu menciptakan visi serta tujuan setiap proyek secara mental. Mereka bukan menjalani kehidupan hari demi hari tanpa tujuan-tujuan yang jelas dalam benak mereka. Secara mental mereka identifikasikan prinsip-prinsip, nilai-nilai, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan yang paling penting bagi mereka sendiri dan membuat komitmen terhadap diri sendiri untuk melaksanakannya. 

Suatu pernyataan misi adalah bentuk tertinggi dari penciptaan secara mental, yang dapat disusun oleh seorang individu, keluarga, atau organisasi. Pernyataan misi ini adalah keputusan utama, karena melandasi keputusan-keputusan lainnya. Menciptakan budaya kesamaan misi, visi, dan nilai-nilai, adalah inti dari kepemimpinan.

Kebiasaan 3: Dahulukan yang Utama ( Put First Thing First ) 

Mendahulukan yang utama adalah penciptaan kedua secara fisik. Mendahulukan yang utama artinya mengorganisasikan dan melaksanakan, apa-apa yang telah diciptakan secara mental (tujuan Anda, visi Anda, nilai-nilai Anda, dan prioritas-prioritas Anda). Hal-hal sekunder tidak didahulukan. Hal-hal utama tidak dikebelakangkan. Individu dan organisasi memfokuskan perhatiannya pada apa yang paling penting, entah mendesak entah tidak. Intinya adalah memastikan diutamakannya hal yang utama.

Kebiasaan 4: Berfikir Menang/Menang ( Think Win Win ) 

Berfikir menang/menang adalah cara berfikir yang berusaha mencapai keuntungan bersama, dan didasarkan pada sikap saling menghormati dalam semua interaksi. Berfikir menang / menang adalah didasarkan pada kelimpahan — “kue” yang selamanya cukup, peluang, kekayaan, dan sumber-sumber daya yang berlimpah — ketimbang pada kelangkaan serta persaingan. 

Berpikir menang-menang artinya tidak berpikir egois (menang / kalah) atau berpikir seperti martir (kalah / menang). Dalam kehidupan bekerja maupun keluarga, para anggotanya berpikir secara saling tergantung — dengan istilah “kita”, bukannya “aku”. Berpikir manang / menang mendorong penyelesaian konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi yang sama-sama menguntungkan. Berpikir menang / menang artinya berbagai informasi, kekuasaan, pengakuan, dan imbalan.

Kebiasaan 5: Berusaha untuk Memahami Terlebih Dulu, Baru Dipahami (To Understand To Be Understood) 

Kalau kita mendengarkan dengan seksama, untuk memahami orang lain, ketimbang untuk menanggapinya, kita memulai komunikasi sejati dan membangun hubungan. Kalau orang lain merasa dipahami, mereka merasa ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang untuk berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah. Berusaha memahami ini menuntut kemurahan; berusaha dipahami menuntut keberanian. Keefektifan terletak dalam keseimbangan di antara keduanya.

Kebiasaan 6: Wujudkan Sinergi (Synergy)

Sinergi adalah soal menghasilkan alternatif ketiga — bukan caraku, bukan caramu, melainkan cara ketiga yang lebih baik ketimbang cara kita masing-masing. Sinergi adalah buah dari sikap saling menghargai — sikap memahami dan bahkan memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam mengatasi masalah, memanfaatkan peluang. 

Tim-tim serta keluarga-keluarga yang sinergis memanfaatkan kekuatan masing-masing individu sehingga secara keseluruhannya lebih besar dari pada jumlah total dari bagian-bagiannya. hubungan-hubungan serta tim-tim seperti ini mengenyampingkan sikap saling merugikan (1 + 1 = 1/2). Mereka tidak puas dengan kompromi (1 + 1 = 1 1/2), atau sekedar kerjasama (1 + 1 = 2). Melainkan, mereka kejar kerjasama yang kreatif (1 + 1 = 3 atau lebih).

Kebiasaan 7: Mengasah  Gergaji ( Sharpening The Saw ) 

Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus menerus dalam keempat bidang kehidupan dasar: fisik, sosial/emosional, mental, dan rohaniah. Kebiasaan inilah yang meningkatkan kapasitas kita untuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya. Bagi sebuah organisasi, Kebiasaan 7 menggalakkan visi, pembaharuan, perbaikan terus-menerus, kewaspadaan terhadap kelelahan atau kemerosotan moral, dan memposisikan organisasinya di jalan pertumbuhan yang baru. 

Bagi sebuah keluarga, kebiasaan 7 meningkatkan keefektifan lewat kegiatan-kegiatan pribadi maupun keluarga secara berkala, seperti membentuk tradisi-tradisi yang merangsang semangat pembaharuan keluarga.  [Stephen R. Covey]