Minggu, 12 Juni 2011

Hard Worker Smart Worker

Ya, judul diatas adalah sebuah pertanyaan yang sebaiknya Anda jawab untuk diri Anda sendiri. Apakah Anda hard worker atau smart worker?.

Semua pekerja yang sedang merintis karier tentunya ingin meraih kesuksesan. Untuk mencapai kata sukses, ternyata tidak cukup dengan bekerja keras saja. Kenapa?

Menjadi sebuah konsekuensi logis, bahwa untuk meraih kesuksesan Anda memang dituntut bekerja keras. Itu adalah salah satu nilai lebih yang bakal dilihat oleh perusahaan tempat Anda membangun karier.
Tetapi kerja keras hanya sebuah syarat "cukup" untuk berkarier. Bila Anda tidak bisa mengaturnya dengan baik, hal itu justru bakal mendorong Anda menjadi lupa waktu dan terperangkap dalam rutinitas tugas yang tidak bisa dinikmati lagi.

Menjadi hard worker identik dengan berada lebih lama di kantor sejatinya sudah dianggap tidak lagi efisien. Bahkan, hal ini menjadi aktivitas yang memboroskan. Penambahan jam kerja bisa membuat Anda dinilai tidak memiliki manajemen kerja yang baik sehingga tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat sesuai jam kerja.

Tidak salah kiranya dengan kondisi itu, para pekerja keras sering mengeluh bahwa kerja keras dan pengorbanan terkadang tidak sepadan dengan hasil yang mereka dapatkan. Akan lebih membuat kesal, jika banyak orang yang menurut Anda bekerja lebih santai malah punya karier yang jauh lebih baik dari apa yang Anda miliki.

Menurut Margaret Steen, seorang ahli karier, jika kerja keras tidak sesuai dengan yang didapatkan, maka berhentilah menjadi hardworker. Namun, itu bukan berarti Anda bermalas-malasan, atau tidak mengerjakan tugas dan tanggung jawab dengan baik sebagai seorang karyawan. Berhenti menjadi hardworker berarti waktunya Anda mengubah pola dan mekanisme kerja.

Steen menawarkan cara kerja yang disebutnya sebagai bekerja dengan cara yang cerdas atau smart work. Inti dari bekerja dengan cerdas, yaitu pembagian atau manajemen waktu, melakukan pekerjaan dengan lebih efektif dan efisien. Jangan takut untuk melakukan terobosan-terobosan saat menjalankan kewajiban Anda bekerja.

Cara yang dilakukan, mulailah memusatkan perhatian pada pekerjaan. Kurangi hal-hal yang bisa mengalihkan perhatian seperti bergosip, membuka situs jejaring sosial, dan sebagainya.

Sebenarnya, hal-hal yang sejatinya sepele itu membuat Anda lebih lama berada di kantor. Dengan fokus pada pekerjaan, semuanya bisa diselesaikan dengan lebih cepat. Hal-hal yang tidak penting, bisa Anda lakukan setelah selesai jam kerja atau ketika pekerjaan tuntas.

Jangan pernah menunda pekerjaan. Sikap tersebut sangat penting, tapi sering diabaikan oleh kita. Sebab, sudah merasa ahli atau berpengalaman dalam bidang yang ditekuni, Anda merasa semuanya bisa diselesaikan dengan cepat dan mudah. Jangan salah, masih tetap dibutuhkan waktu, pikiran, dan konsentrasi untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan seberapa pun ahli Anda dalam melakukannya.


Lakukan terobosan dalam menyelesaikan pekerjaan Anda. Hal yang bisa dicoba, misalnya dengan bekerja menggunakan sistem multitasking.
Sistem ini mengadopsi cara bekerja komputer, di mana alat itu bisa melakukan lebih dari satu pekerjaan dalam satu waktu. Komputer bisa memainkan lagu sambil Anda mengetik. Dengan cara ini, Anda bisa mengerjakan dua atau tiga tugas dalam waktu bersamaan agar lebih menghemat waktu. Sudah bukan masanya lagi untuk berpikir bahwa yang satu bisa diselesaikan setelah yang lainnya. Kini, saatnya berpikir literal, banyak hal bisa dilakukan bersama dengan hasil yang tetap optimal.

Dengan bekerja cerdas, Anda telah mengoptimalkan waktu kerja lebih efisien dan efektif. Semakin sederhana kehidupan kerja Anda, makin sedikit waktu kerja, serta semakin besar peluang menambah penghasilan.

Mengapa? Karena Anda akan bisa memiliki banyak waktu untuk mencari side job. Apalagi side job itu adalah hal yang Anda senangi. Jadi pekerjaan sampingan tersebut bisa jadi adalah hobi, tapi hobi menyenangkan yang menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Demikianlah ulasan mengenai hard worker or smart worker? Andalah sendiri yang memilih Anda ingin menjadi apa. Semoga bermanfaat

Agar Tidak Dibenci Bos

Bagi seorang karyawan, rasa tidak nyaman dalam bekerja bisa membawa pengaruh negatif dalam pekerjaan Anda. Rasa tidak nyaman tersebut salah satunya adalah karena Anda merasa dibenci atasan atau tidak disukai oleh atasan. Bila rasa seperti itu telah timbul dalam diri Anda, berada di tempat kerja serasa lama banget dan Anda ingin rasanya meninggalkan tempat kerja, pergi sejauh-jauhnya. Betul ngga? Nah bila sudah seperti itu, kerjaan Anda akan semakin tidak produktif. Lalu bagaimana solusinya?

Berikut ini beberapa tips agar Anda tidak dibenci oleh atasan Anda, bahkan sebaliknya Anda akan "dirindukan" oleh atasan Anda. Apa saja tips sukes tersebut?

#1. Jadilah orang yang dapat dipercaya
Semua atasan pasti senang apabila bekerja sama dengan anak buah yang dapat dipercaya, bisa memegang kepercayaan dengan baik. Hal ini erat kaitannya dengan kejujuran, usahakan Anda selalu mengatakan hal yang sebenarnya. Sekali Anda mengkhianati atau berlaku tidak jujur kepada atasan Anda, itu akan menjadi satu nilai negatif bagi diri Anda. Dan percayalah bahwa ketika Anda mencetak satu nilai negatif, maka untuk membuat nilai positif Anda perlu usaha hingga 3 kali lipat atau lebih.

#2. Selesaikan tugas dengan baik
Sebagai seorang karyawan, tugas sudah merupakan sebuah kewajiban yang harus dijalankan. Oleh karena itu, selesaikan semua tugas Anda dengan baik dan tepat waktu. Bahkan kalau Anda bisa, selesaikan tugas Anda sebelum deadline yang telah ditentukan oleh atasan Anda.

#3. Tidak melempar tanggung jawab
Bila Anda melakukan kesalahan, jangan sekali-kali Anda menyalahkan orang lain. misalnya, supplier terlambat mengirim bahan baku dan hal tersebut karena Anda lupa menelpon supplier, maka jangan sampai Anda bilang ke atasan Anda bahwa itu kesalahan dari supplier. Atau Anda menyalahkan rekan kerja Anda dengan alasan ini itu dsb.

#4. Tunjukkan pada Atasan Anda bahwa Anda memiliki kapabilitas
Hal ini berkaitan dengan tips #2, Anda tidak hanya mampu menyelesaikan tugas saja, tetapi Anda mampu memberikan lebih dari tugas yang diberikan oleh atasan Anda. Selain itu, Anda juga mampu memberikan ide-ide baru dan solusi baru yang dapat memberikan value kepada perusahaan Anda.
Bahkan kalau memungkinkan, mintalah tugas tambahan yang mungkin dapat Anda kerjakan.

#5. Tunjukkan bahwa Anda adalah karyawan yang memiliki Dedikasi
Dedikasi bisa diartikan pengabdian. Seorang karyawan yang memiliki dedikasi bisa diasosiasikan dengan memiliki loyalitas yang tinggi. Karyawan yang berdedikasi tinggi bersedia meluangkan waktunya di luar jam pekerjaan tanpa mempersoalkan apa timbal baliknya bagi dirinya.

#6. Ajukan diri Anda untuk melakukan sesuatu hal yang sulit
Hal ini akan mampu meningkatkan nilai plus Anda di depan atasan dengan cepat. Ajukan diri Anda untuk menangani sebuah pekerjaan yang mungkin sulit dan banyak orang yang mencoba menolaknya. Misalnya ada proyek baru di perusahaan Anda, cobalah untuk mengajukan diri Anda untuk menjadi pimpinan proyek sertakan juga alasan mengapa Anda mengajukan diri dan berbagai hal yang akan Anda lakukan jika menjadi manajer proyek tersebut. Bila Anda berhasil melakukan ini, maka Anda dapat dengan cepat mendapat poin lebih di depan atasan Anda.

#7. Usahakan Anda menjadi orang yang paling dibutuhkan Atasan Anda
Tidak semua bos mampu menangani semua hal. Kenalilah atasan Anda dengan baik, carilah apa yang kira-kira tidak dapat dilakukan oleh atasan Anda dan Anda dapat melakukannya, kadang-kadang ini hanya hal sepele. misalnya Laptop atasan Anda sedang hang karena terkena virus, walaupun Anda bukan orang IT misalnya tapi Anda mampu membersihkan laptop tersebut dari virus.

#8. Tunjukkan bahwa diri Anda selalu bergairah untuk bekerja
Siapa sih yang suka melihat orang loyo, lesu, pasang wajah cemberut, atau selalu kelihatan murung? pasti semua orang tidak suka. Nah usahakan diri Anda selalu terlihat gembira dan bergairah dalam bekerja. Ini merupakan hal sepele tapi bisa menjadi penentu faktor membentuk kenyamanan Anda dalam bekerja.

Sabtu, 04 Juni 2011

Be Success Be Yourself

Anda pasti pernah dengar kata-kata bijak yang berbunyi, "Jadilah diri sendiri!". Jika didengar sekilas, kata-kata tersebut seakan tak bermakna. Padahal jika mau menghayatinya, kata-kata tersebut cukup ampuh untuk pembentukan diri yang akan mempengaruhi kelangsungan karir Anda. Menjadi diri sendiri membuat Anda memiliki fondasi kepribadian yang kuat. Memang, untuk menjadi diri sendiri tidaklah mudah. Ada beberapa faktor yang berperan dalam hal ini. Artinya, ada sejumlah syarat dalam pembentukan diri sendiri antara lain ;

#1. JADILAH PRIBADI YANG BERBEDA
Sadarilah bahwa Anda berbeda dengan orang lain, baik secara fisik maupun psikis (kejiwaan). Setiap orang memiliki ciri khas dan karakter masing-masing. Hal ini menyiratkan bahwa di satu sisi Anda memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain tetapi di sisi lain Anda juga mempunyai kekurangan dibanding orang lain. Kesadaran seperti ini akan membantu Anda merasa aman dan nyaman dalam menerima kondisi Anda yang sesungguhnya. Anda tidak merasa risau dengan keberadaan orang lain. Dan hal ini akan membantu menumbuhkan rasa percaya diri Anda.

#2. KENALILAH DIRI SENDIRI
Secara fisik Anda tentu telah mengenali diri Anda dengan baik. Misalnya berapa tinggi dan berat tubuh Anda, apa warna rambut dan kulit Anda, atau bagaimana bentuk mata Anda. Anda tentu juga mengetahui secara pasti tempat dan tanggal lahir Anda, dimana tempat tinggal Anda, dan apa pekerjaan Anda. Tetapi hal-hal fisik ini tidak cukup untuk mengenali diri sendiri. Anda dituntut untuk mengenali hal-hal yang bersifat non-fisik seperti bagaimana sifat, watak, kebiasaan, dan kepribadian Anda. Dari hal-hal seperti inilah kualitas diri Anda terbentuk.

#3. JANGAN MENYESALI DIRI
Setiap orang tak lepas dari kelemahan dan kekurangan. Namun jangan sekalipun menyesalinya. Tak perlu repot membandingkan kekurangan Anda dengan kelebihan orang lain. Toh disamping kekurangan, Anda juga punya potensi lain dan kelebihan. Dan jangan sampai Anda menempuh 'jalan pintas' untuk merubah diri Anda. Lebih baik gali kelebihan Anda untuk menutupi kekurangan Anda.

#4. EVALUASI DIRI
Lakukan evaluasi terhadap diri sendiri untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi terhadap berbagai hambatan maupun hal yang memperlancar kesuksesan Anda. Ini mencakup berbagai aspek baik fisik maupun non fisik. Misalnya bagaimana cara bicara dan berpakaian Anda, bagaimana sifat dan karakter Anda. Jika Anda merasakan kekurangan di satu sisi maka Anda harus berusaha membenahinya. Mintalah bantuan orang lain yang mengenal Anda untuk mengevaluasi diri. Jadi Anda akan mendapatkan penilaian obyektif tentang diri Anda dan hal ini bisa menjadi masukan berharga bagi pengembangan diri.

#5. HARGAI DIRI SENDIRI
Berpikirlah positif tentang diri Anda. Sekalipun Anda punya kekurangan, Anda tidak boleh menilai buruk dan membenci diri sendiri. Jika Anda selalu dibayang-bayangi kelemahan Anda, Anda akan kesulitan menerima dan menghargai diri sendiri. Maka Anda harus memulainya dari diri Anda. Jika Anda saja sudah tidak menghargai diri sendiri, bagaimana dengan orang lain?

#6. PERCAYA DIRI
Pede atau rasa percaya diri yang Anda miliki bisa menjadi modal dasar dalam menerima diri sendiri. Anda dapat menerima diri Anda sendiri dalam segala suasana dan kondisi apapun. Kepercayaan diri ini memudahkan Anda menjadi diri sendiri. Karena Anda memiliki kebanggaan yang bersifat pribadi terhadap diri. Tapi tentu saja Anda tidak bisa puas hanya dengan rasa pede. Lebih jauh, Anda juga harus terus menggali dan meningkatkan hal-hal yang dapat meningkatkan rasa pede Anda.

Terlepas dari hal-hal di atas, Anda harus didukung oleh sikap dan pemikiran yang realistis. Artinya Anda harus menyadari bahwa Anda tidak mungkin bisa menyamai orang lain, baik fisik, kepandaian, ataupun kesuksesannya. Anda juga bisa mencapai sukses namun bukan kesuksesan seperti yang orang lain capai. Ingatlah, apapun adanya diri Anda, Anda harus menerima dan menghargai diri sebagai pribadi yang memiliki segala kekurangan dan kelebihan. Yang penting, Anda dapat menggali kelebihan Anda sendiri tanpa mencontek kelebihan orang lain. Dengan demikian, Anda akan menjadi pribadi yang kuat dan bersahaja. Dan sukses pun siap Anda gapai....!

Kamis, 02 Juni 2011

Menjadi Marketing Hebat

Bila anda adalah seorang Marketing seperti saya, anda pasti berharap bisa menjual barang/jasa sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan anda. Ilmu Marketing adalah ilmu yang sangat berguna dan sebenarnya kalau kita benar-benar mau mendalaminya, akan banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan. Pada dasarnya Marketing mengandung arti yang tidak sama dengan apa yang kita kenal dengan Salesman/Saleswoman.

Mungkin ada satu kemiripan dalam tugas pokok sebagai Marketing/Salesman, yaitu sama-sama menjual produk. Tapi dalam hal yang lebih luas, produk yang ditawarkan Marketing bukan hanya produk berupa barang akan tetapi juga Jasa. Kalau Salesman sudah bisa dipastikan produk yang ditawarkan berupa barang. Tapi ini bukan topik yang sebenarnya yang ingin saya bahas.


Tugas utama seorang Marketing adalah menjual barang/jasa dari perusahaan tempat kita bekerja sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut. Kalau kita tidak melakukan tugas Marketing dengan benar, maka target tersebut akan menjadi beban buat kita. Tapi, apabila kita sudah mengerti bagaimana menjadi Marketing yang benar hal tersebut bisa kita atasi.

Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan disini mengenai Menjadi Marketing yang Handal. Yang menjadi dasar tulisan/opini saya adalah pengalaman selama 6 tahun menjadi seorang Marketing serta pelatihan dan seminar yang saya ikuti.


Hal pertama yang mempengaruhi seorang itu bisa menjadi seorang Marketing yang bagus adalah penampilan. Diusahakan sebisa mungkin anda berpenampilan yang menarik dan selalu kelihatan rapi. Hal ini juga berpengaruh pada kesan yang anda berikan pada calon konsumen anda. Apabila anda selalu berpenampilan yang baik, rapi dan sopan calon konsumen akan merasa senang dengan kedatangan anda. Gunakanlah selalu bahasa yang baik dan sopan untuk menjelaskan produk anda. Kesan yang diberikan oleh kita pada calon konsumen juga mempengaruhi hasil penawaran kita.

Tampakkan wajah ceria dengan tersenyum. Senyuman adalah senjata yang cukup efektif, bukan bermaksud menggoda jika kebetulan calon konsumen anda adalah seorang wanita. Tapi dengan tersenyum bisa mencairkan suasana yang mungkin agak panas jika terjadi tawar menawar harga. Harapan konsumen adalah mereka bisa mendapatkan suatu barang yang bagus dengan harga yang murah. Itu sudah menjadi hukum pasti dari calon konsumen kita. Yang sering terjadi pada saat kita memasuki tahap penawaran harga, emosi kita sering terpancing saat menyodorkan harga produk/jasa kita yang kemudian dicounter dengan penawaran harga yang diajukan oleh calon konsumen kita.

Hal tersebut bisa kita cairkan lewat senyuman dan penjelasan yang baik tentang harga yang telah ditetapkan. Gunakan selalu bahasa yang baik dan mudah dimengerti oleh calon konsumen agar mereka bisa benar-benar memahami apa yang kita tawarkan. Penjelasan tentang keunggulan produk bila disampaikan dan bisa diserap dengan benar bisa memupuskan keraguan calon konsumen pada produk/jasa yang kita tawarkan.

Itu hanya sebagian kecil aja Tips menjadi Marketing yang baik dan bisa menjual sesuai target. Untuk pembahasan lain, akan sayan lanjutkan pada tulisan saya berikutnya. semoga ini memberikan tambahan pengetahuan bagi anda yang berprofesi sebagai marketing. Jika ada pendapat dan gagasan lain, bolehlah kita bertukar ilmu dan informasi.

Stategi Bisnis Ritel

Saat ini usaha bisnis bisnis retail atau usaha retail merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek yang baik dan terus berkembang.Maka dari itu banyak perusahaan konsultan, jasa konsultan,konsultan bisnis dan konsultan usaha retail untuk mambantu para pebisnis retail.  Pengelolaan bisnis usaha,bisnis retail atau usaha retail membutuhkan kesiapan pengelola dalam semua sisi manajemen. Kelemahan dalam satu sisi manajemen ritel akan membuat peritel mengalami kendala dalam mengelola dan memacu industri usaha bisnis ritel bekerja dengan baik dan cepat.


Masalah umum yang dihadapi oleh pebisnis usaha ritel -terutama pebisnis baru-  saat ini adalah masalah manajemen. Mereka biasanya membuka ritel dengan tanpa konsep atau tanpa manajemen strategi ritel yang matang.


Dalam tulisan ini saya akan membahas mengenai manajemen ritel mulai dari strategi pemasaran ritel, strategi financial dan keuangan ritel, strategi lokasi ritel, manajemen sumber daya manusia ritel, Informasi sistem dan supply chain manajemen ritel hingga manajemen hubungan customer.


Manajemen strategi ritel mencakup 1.) target market peritel. 2.) strategi peritel untuk memuaskan atau mencukupi kebutuhan pasar. 3.)dasar peritel untuk menciptakan competitive advantage. Target market adalah sasaran dimana peritel fokus menggarap pasar sasarannya. Sedangkan format ritel adalah bagaimana peritel mampu melakukan strategi ritel mix atau strategi bauran yaitu berupa type merchandise, pelayanan yg diberikan, strategi harga, strategi promosi dan advertising, strategi lay out dan design, tipikal lokasi dan customer services). 


Sedangkan competitve advantage adalah keunggulan peritel atas kompetisi yang ada yang tidak dapat dilakukan oleh kompetitor dan dapat diterapkan dalam jangka waktu yang lama. Strategi competitive advantage adalah hal yang paling penting dalam strategi pemasaran ritel. Membangun competitive advantage berarti bahwa peritel sedang membangun benteng yang kuat di pasar kompetisi pasar ritel. Ketika peritel berhasil membangun competitive advantage dengan kuat dan kokoh akan sulit bagi kompetitor untuk mencontoh atau mengikuti strategi competitive advantage ini dalam merebut pasar dan pelanggan.


Ada tujuh peluang penting bagi peritel untuk membangun competitive advantage: 1. ) customer loyalty. 2.)lokasi. 3.)manajemen sumber daya manusia. 4.)sistem informasi dan distribusi. 5.) merchandise yang unik. 6.) hubungan dengan supply chain. 7.)customer service.

Sabtu, 28 Mei 2011

Yuk Cari Kerja Baru

 Berpindah kerja ke tempat lain itu merupakan hal yang biasa. Tapi, tidak boleh sembarangan, kuasai rambu-rambunya agar tidak tersesat. bagaimana cara yang efektif untuk melamar pekerjaan ke tempat lain sementara Anda masih terdaftar dan terikat di satu perusahaan? Nggak perlu bingung! Sebenarnya kunci melamar pekerjaan saat Anda masih berstatus karyawan di perusahaan, terletak pada kepandaian Anda mengatur waktu dalam mencari pekerjaan baru. 

Untuk itu Anda harus mempelajari situasi, kapan waktu yang tepat untuk membuat resume dan menyiasati waktu untuk melakukan interview di sela-sela waktu kerja. Dalam hal ini Anda harus mendapatkan pekerjaan baru tanpa menimbulkan anggapan nggak enak di mata rekan-rekan, terlebih bos Anda. Berikut ini Tips sukses berpindah kerja ke kantor lain:

#1. Lewat Jaringan Aman. Jaringan alias network adalah cara terbaik mencari pekerjaan baru. Teman lama bisa memberi info tentang kantornya yang baru. Terkadang, bukan teman dekat pun bisa jadi penolong. Misalnya senior jaman kuliah atau SMA dulu. Cara ini justru lebih aman dan efektif ketimbang menjawab iklan di media masa. Karena menurut penelitian, kesempatan dipanggil biasanya hanya 15-20% saja. Banyak iklan lowongan kerja yang perlu diwaspadai.

#2. Belanja Info Perusahaan. Teliti perusahaan yang Anda incar. Di samping bidang usahanya, juga ukuran perusahaannya. Ini perlu diketahui karena tujuan pindah adalah untuk mendapatkan nilai tambah dibandingkan dengan perusahaan yang sekarang. Cari perusahaan yang prospeknya cerah di masa depan. Jangan sekali-kali memilih perusahaan besar, tapi statusnya mencurigakan, tak jelas, apalagi ada gosip akan bangkrut.

#3. Info Jabatan Baru. Pelajari jabatan yang ditawarkan kepada Anda. Jangan tergiur oleh judul jabatan yang terlalu muluk. Misalnya Production Manager, padahal bobotnya hanya supervisor atau executive saja.

#4. Manfaatkan Waktu Luang. Kalau ada waktu, coba kurangi jalan-jalan ke mall atau hang-out bareng rekan di cafe. Isi dengan kegiatan organiasi yang lebih pas. Misalnya kursus bahasa, atau kuliah lagi di malam hari. Semua ini akan membuka jalur baru yang akan menghantar Anda pada tawaran kerja baru.

#5. Tutup Mulut Saja. Jangan cerita pada teman. Tetapa kalau punya teman yang terbukti bisa memegang rahasia, bolehlah perburuan ini disampaikan padanya. Terutama saat Anda harus meghilang untuk wawancara. Namun jangan pernah membagi rahasia Anda pada rekan sekantor, karena berdasarkan pengalaman cepat atau lambat rahasia akan segera tersebar, baik sepengetahuan Anda atau tidak. Bagaiamana dengan atasan? Jangan cerita dulu. Bisa-bisa dia tersinggung, lalu langsung mencari pengganti Anda dan membiarkan Anda pergi begitu saja. Padahal saat Anda menyampaikannya, status Anda di perusahaan baru belum jelas: diterima atau tidak.

#6. Atur Langkah. Pandai-pandailah mengatur jadwal wawancara atau tes. Delegasikan pekerjaan pada anak buah, atau teman sejawat yang pantas melakukannya. Katakan proyek yang ditangani memaksa Anda keluar kantor. Ban kempes atau sakit perut juga bis jadi alasan aman. Tetapi jangan terlalu sering pakai alasan yang sama.

#7. Menghapus Jejak. Hati-hati jika memakai peralatan kantor. Jangan tinggalkan CV, surat referensi atau portofolio/contoh hasil karya di meja kerja. Saat memperbaiki CV di komputer kantor, simpan di flashdisk pribadi. Untuk menangkap kesempatan bertemu dengan pembuat keputusan, telepon saja di pagi hari. Biasanya mereka sudah mulai bekerja lebih awal dari sekretaris mereka. Cobalah bicara langsung, sebelum terjegal oleh sekretaris atau resepsionis. Cara yang paling tak berisiko adalah minta mereka agar bersedia meninggalkan pesan di rumah. Lengkapi telpon rumah dengan answering machine atau voice mail di handphone.

#8. Saat Harus Wawancara. Sebaiknya ambil cuti untuk menghadiri wawancara. Sediakan waktu yang agak banyak, siapa tahu Anda harus menjalani beberapa tes sekaligus. Waktu yang lebih leluasa juga membuat Anda tenang berpikir dan menghitung untung rugi pindah kerja. Bersiap menjawab jebakan seperti ini, “Apakah atasan Anda tahu di mana Anda berada saati ini?” Hindari menjawab dengan, “Ya, saya bilang kepada atasan saya bahwa saat ini saya sedang ke dokter.” Calon atasan akan menganggap Anda berbakat jadi pembohong dan suka melarikan diri dari kantor. Jawaban paling aman dan engundang rasa respek adalah,“Saya sengaja ambil cuti untuk wawancara ini.” Calon atasan akan menganggap Anda serius menjalani tes ini.

#9. Mari Berhitung. Bandingkan apa yang akan Anda terima: gaji, tunjangan, jaminan sosial, kesehatan, maupun pengembangan karir dengan tempat sekarang. Jangan hanya membandingkan dan menghitung gaji saja. Hitung semuanya!

#10. Pergi dengan damai. Begitu diterima, atur waktu untuk meninggalkan kantor. Biasanya Anda akan berurusan dengan bagian personalia yang akan mengadakan exit interview untuk Anda. Saat ditanya soal perusahaan, atasan dan rekan kerja, jangan terpancing mengatakan alasan yang membahayakan diri sendiri. Dunia bisnis itu sempit, dan kata-kata Anda bisa cepat menyebar kembali ke telingan mantan atasan. Jelas ini akan menyulitkan langkah dan reputasi Anda kelak. Biasanya perlu 2-4 minggu sebelum meninggalkan kantor lama.

#11. Jangan Berhenti Mencari. Pencarian pekerjaan baru berikutnya langsung dimulai begitu Anda masuk kerja di kantor baru. Jadi perlakukan setiap orang dan klien dari perusahaan baru ini sebagai jalur potensial menjaring pekerjaan berikutnya. Walau Anda senang dengan pekerjaan sekarang, tetaplah mencari peluang untuk meningkatkan taraf hidup dan kebahagian. So keep looking!

Tips Strategi Bisnis

Berbicara mengenai strategi di dalam bisnis berarti kita berbicara mengenai bagaimana cara kita dalam berkompetisi atau tempat dimana kita berkompetisi. Jika strategi bisnis yang kita maksud adalah berbicara mengenai bagaimana cara kita dalam berkompetisi dengan kompetitor, maka ada tiga hal penting yang tidak boleh dilupakan, yaitu melakukan sesuatu yang berbeda dengan kompetitor, melakukan sesuatu yang tidak mudah untuk dijiplak, dan memiliki keunggulan kompetitif. 

Ketiga hal tersebut memang merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Berikut beberapa penjelasan singkat mengenai ketiga hal tersebut :

#1 Melakukan sesuatu yang berbeda dengan kompetitor
Ketika kita menjual suatu produk atau jasa, usahakan kita selalu menawarkan hal yang berbeda dengan kompetitor. Misalnya ketika kita menawarkan jasa perhotelan kepada calon klien, salah satu yang harus kita tekankan adalah perbedaan yang kita miliki dengan kompetitor lainnya, misalnya paket sarapan yang lebih lengkap, seperti jika kompetitor kita tidak menyediakan makanan pembuka gratis, kita menyediakannya.

Nah, melakukan atau memikirkan suatu hal yang berbeda merupakan strategi bisnis yang ampuh untuk mendapatkan keuntungan. Mungkin kita lihat, banyaknya hotel yang ada, tapi apa yang membuat tertarik calon konsumen yang ada? Yaitu perbedaan yang dimiliki oleh hotel tersebut. Nah, soal perbedaan, kita bisa mengambil contoh tentang salah satu hotel di Hawaii, yang memiliki fasilitas yang menarik dan berbeda dari kebanyakan hotel, yaitu berenang bersama dengan lumba-lumba..wow, suatu hal yang berbeda dengan yang lainnya bukan? Tetapi hal berbeda tersebut memang adalah salah satu strategi utama yang harus dipikirkan oleh perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa apapun untuk menghasilkan keuntungan dan nilai lebih dibandingkan dengan kompetitor.

#2 Melakukan sesuatu yang tidak mudah untuk dijiplak
Selain berbeda, ada hal lain yang perlu diperhatikan adalah hal tersebut tidak mudah dijiplak. Misalnya saja kita menyediakan kamar tidur di hotel dengan double bed, ya bisa saja hotel lain yang merupakan kompetitor menyediakan double bed juga, namun misalnya jika kita sanggup membuat hal yang tidak mudah dijiplak, seperti misalnya double bed dengan isi air, nah mungkin hal tersebut merupakan hal yang berbeda dan tidak mudah untuk dijiplak. 

Kita telah mengetahui di dalam menjalankan strategi bisnis, kita memang harus mempunyai perbedaan dengan kompetitor. Tapi selain itu, membuat sesuatu yang unik dan tidak mudah dijiplak juga harus merupakan hal yang dilakukan dalam menyusun strategi bisnis perusahaan, karena keunikan dan hal yang tidak mudah dijiplak tersebutlah yang menjadi strength point perusahaan tersebut. Karena jika kita menghasilkan sesuatu yang sama dengan lainnya, apakah bedanya dengan perusahaan yang lain? Sesuatu hal yang tidak mudah dijiplak merupakan hal yang memperkuat reputasi dari perusahaan.

#3 Memiliki keunggulan kompetitif
Biasanya, suatu perusahaan akan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif jika perusahaan tersebut mempunyai apa yang tidak dimiliki competitor, melakukan sesuatu yang lebih baik daripada perusahaan lain dan juga apabila perusahaan tersebut melakukan suatu hal yang tidak dimiliki perusahaan lain.

Nah, contoh dari keunggulan kompetitif yang bisa kita lihat adalah dari The Michael Resorts di Gunung Salak Endah yang memiliki keunggulan berupa tanaman langka yang menarik, dan juga Kehala Hotel di Hawaii, yang memiliki tempat khusus untuk berenang bersama dengan lumba-lumba, apalagi dengan adanya seekor lumba-lumba disana yang bernama Nainoa, yang memiliki keunikan tersendiri dibanding lumba-lumba lainnya.
Jadi, di dalam menyusun strategi di dalam bisnis, ada 3 hal yang tidak boleh dilupakan perusahaan, yaitu harus menonjolkan perbedaan yang tidak dimiliki kompetitor, mempunyai hal yang tidak mudah dijiplak, dan juga memiliki keunggulan kompetitif. Ketiga hal tersebut adalah hal yang harus diperhatikan di dalam menjalankan strategi di suatu perusahaan.

Inilah Marketing Handal

Marketing, mungkin ketika Anda membaca ataupun mendengar kata ini langsung terbayang seorang salesman dan saleswoman  yang menawarkan produk baik  barang maupun jasa dari berbagai macam perusahaan. Banyak orang berpandangan negatif tentang pekerjaan seorang Marketing.

Sebenarnya Marketing adalah ujung tombak  suatu perusahaan yang akan menentuakan apakah suatu perusahaan akan meraih kesuksesan atau kemunduran. Tugas utamanya , yaitu menjual produk atau jasa yang merupakan sumber pemasukan bagi suatu perusahaan. Banyak yang mengatakan bahwa apabila Anda pernah kerja sebagai Marketing disuatu perusahaan, maka Anda akan memiliki lebih besar jiwa dan semangat juang dalam menghadapi kerasnya kehidupan didunia ini. Berikut ini beberapa tips untuk menjadi seorang Marketing yang berhasil :

#1 Kenali market Anda
Tentukan segmen mana yang akan Anda pasarkan produk / jasa yang Anda jual. Pastikan Anda menjualnya pada orang yang tepat , the right user.

#2 Berpenampilan menarik
Kesan pertama tentang diri Anda akan terlihat dari penampilan Anda. Anda tidak pernah tahu kapan dan di mana Anda akan bertemu dengan calon client Anda. Jadi, berikanlah kesan baik dan meyakinkan senantiasa kapan pun calon client melihat Anda, karena dengan penampilan Anda yang nampak rapih dan meyakinkan maka client Anda akan menilai bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang baik.

#3 Perluaslah koneksi atau kenalan Anda
Kembangkan sayap Anda, jangan hanya terbatas lingkup kecil saja. Perluas wawasan Anda untuk memasuki dunia yang belum pernah  tahu. Semakin banyak koneksi dan wawasan yang Anda miliki maka semakin besar kesempatan Anda untuk mendapatkan client baru.

#4 Kuasai produk atau jasa yang ditawarkan (product knowledge)
Product Knowledge merupakan factor yang harus Anda kuasai. Bagaimana mungkin Anda menawarkan produk atau jasa yang ditawarkan kepada calon client tapi Anda belum menguasai secara penuh mengenai kelebihan, kekurangan, harga, kualitas dan hal lainnya.

#5 Keluar dari comfort zone
Beranikan diri Anda untuk melangkah keluar dari zona nyaman untuk mendapatkan tantangan baru, misalnya mendapatkan client dari kalangan yang pernah Anda masuki sebelumnya. Hal ini akan menuntut Anda untuk memiliki kemampuan kecepatan beradaptasi.

Jangan cepat puas dengan apa yang sudah Anda raih. Anda bekerja dengan target, jika Anda bisa untuk mendapatkan yang lebih maka tidak ada alasan bagi Anda untuk berhenti.

#6 Ciptakan antusiasme dalam diri Anda
Untuk menciptakan antusiasme dibutuhkan usaha dan kerja keras, intensionalitas, dan tindakan. Antusiasme adalah tindakan atau usaha bukan hanya sebuah cita-cita. Maka berusahalah untuk mewujudkan apa yang sudah Anda cita-citakan.

#7 Ketahanan mental
Dunia Marketing adalah dunia yang penuh dengan persaingan dalam hal apa pun, oleh karena itu Anda harus memiliki mental yang sangat kuat. Penawaran yang Anda ajukan tidak selalu dapat diterima oleh client. Penolakan merupakan hal yang sudah wajar dalam dunia Marketing, maka dibutuhkan kesabaran dan ketahanan mental yang ekstra. Tetap konsisten dalam pekerjaan dan pantang menyerah adalah kunci kesuksesan Anda.

#8 Catat testimonial.
Jika Client Anda merasa puas dengan produk atau jasa yang Anda jual, catat testimoni dari mereka. Sebuah testimoni sangat berarti sebagai bukti keunggulan produk Anda. Mereka mungkin akan mengatakan hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh Anda.

Kompak Ditengah Krisis

Krisis ekonomi global yang saat ini kita alami tentu menimbulkan semacam tekanan baik bagi perusahaan maupun orang-orang yang berkecimpung di dalamnya. Jika tekanan krisis ini tidak ditangani dengan baik, maka dapat mengganggu keharmonisan tim dalam lingkungan kerja. Berikut ini adalah beberapa tips bagi pemimpin dalam membangun kebersamaan tim di tengah tekanan krisis.

#1 Diskusi Rutin
Diskusi rutin dengan tim menjadi suatu kebutuhan yang penting, karena selain membangun komunikasi dan kebersamaan tim, juga membantu meningkatkan kinerja tim. Dalam kondisi seperti ini, pemimpin juga dapat mengajak anggota tim untuk bersama mengambil keputusan. Pertimbangkan feedback dari tim, sehingga mereka merasa punya keterlibatan yang penting.

#2 Team Building/Gathering
Meskipun tim bertemu sehari-hari di kantor, namun pertemuan informal juga tetap perlu. Pertemuan informal dalam bentuk team building/gathering ataupun outbound akan mampu mempertemukan masing-masing anggota tim dalam kondisi yang lebih santai dan terlepas dari pekerjaan.

Gathering akan membantu tim untuk lebih saling memahami kepribadian satu sama lain, sehingga dapat bermanfaat ketika nantinya kembali bekerjasama di kantor. Hubungan yang dekat dengan rekan kerja juga akan memungkinkan mereka untuk sharing masalah, sehingga bisa saling membantu dan meringankan beban satu sama lainnya.

#3 Bangun Sikap Positif
Pemimpin harus menjadi role model dalam organisasi. Oleh karena itu, pemimpin yang perlu untuk mempelopori sikap positif dalam segala hal. Ketika seluruh organisasi merasakan penurunan semangat ataupun pesimis saat krisis, maka pemimpinlah yang perlu berdiri di depan dan mendorong sikap positif. Rancang masa depan dengan baik, dan pimpin tim dalam mengatasi tekanan yang terjadi.

#4 Tingkatkan Komunikasi
Komunikasi adalah kunci yang menunjang keharmonisan tim. Melalui komunikasi yang baik, maka pemimpin tim akan memahami seluk-beluk tim, mulai dari kekuatan, tantangan, hingga masalah-masalah yang menimpa anggota tim. Bangun komunikasi yang terbuka, sehingga anggota tim tidak sungkan dalam mengemukakan pendapatnya.

Demikian adalah 4 tips bagi pemimpin dalam membangun kebersamaan tim di tengah tekanan krisis. Mungkin terdengar sederhana dan mudah, namun kenyataan tidak semudah itu. Mewujudkan kebersamaan dalam tim perlu kerja keras dan komitmen yang kuat dari pemimpin. Semoga sukses!

Rabu, 25 Mei 2011

Mau Dong Promosi

 "Saya sangat kecewa dengan kebijakan perusahaan ini. Saya sudah bekerja selama 10 tahun, sampai saat ini masih jadi supervisor. Tapi si Budi yang baru kerja 4 tahun disini, sudah dipromosikan jadi Manager. Saya sungguh tidak mengerti, kenapa Management perusahaan begitu tidak adil, begitu buta matanya. Saya merasa tidak dihargai....dan kecewa sekali...!!!"

Keluhan seperti ini sering terdengar dikalangan profesional. Mereka merasa jerih payah mereka tidak dihargai oleh perusahaan. Ada profesional yang bekerja bahkan sudah 10 - 15 tahun, tetapi tidak dipromosikan, sedangkan orang-orang yang relatif baru masuk, sudah diangkat jabatannya. Mengapa bisa seperti ini ? Ada beberapa penyebab yang membuat orang seperti diatas tidak dipromosi.

#1. Paradigma Senioritas vs Paradigma Kontribusi
Banyak orang berpikir bahwa orang akan dipromosi atau tidak, berdasarkan berapa lama atau berapa tahun ia bekerja. Padahal, pola pikir seperti ini sudah tidak berlaku lagi dijaman sekarang. Dunia bisnis semakin kompetitif. Perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang bisa menunjukan prestasi. 

Perusahaan mencari dan membutuhkan para profesional yang bisa menunjukan prestasi dan memberikan kontribusi diatas rata-rata. Tidak peduli Anda sudah bekerja berapa tahun di perusahaan ini, selama Anda tidak menunjukan prestasi yang maksimal, maka Anda akan dihargai "murah" dan tiket untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi sudah "dicabut"

#2. Penguasaan "Ketrampilan Tehnis" vs "Ketrampilan Non-Tehnis"
Seorang Supervisor mengeluh, "Saya merasa diperlakukan tidak adil oleh perusahaan. Masa si Dani yang ketrampilannya begitu-gitu saja, kok malah di promosi. Kalau mau diadu, saya berani taruhan, skill jauh melampaui ketrampilan Dani. Dia kan bocah ingusan yang baru masuk beberapa tahun ini. Sedangkan saya sudah memiliki jam terbang yang melampaui kemampuan dia. Yang buat saya heran, kok.. malah dia yang dipromosi"

Supervisor seperti ini tidak memahami dan tidak menyadari bahwa prestasi seseorang akan dinilai dari dua ketrampilan yang ia miliki, yaitu ketrampilan tehnis dan ketrampilan non tehnis. Ketrampilan tehnis adalah ketrampilan dasar yang berkaitan dengan tugas-tugas utamanya, misalya Supervisor Accounting harus menunjukan ketrampilan accounting, seorang Salesman, harus memiliki selling skill. 

Sedangkan ketrampilan non-tehnis berkaitan dengan kejujuran, kedisplinan, kepatuhan, kemampuan kerja sama dengan orang lain, ketahanan didalam menghadapi tekanan-tekanan, kemampuan berkomunikasi dengan baik, kemampuan bereaksi secara positif didalam menghadapi berbagai rintangan, dll.

Seorang Direktur pernah berkomentar seperti ini,"Bagaimana saya mau promosikan dia jadi Manager....kalau saya beri dia tugas yang sulit-sulit, dia protes. Kalau saya tekan dia sedikit, besok bisa ngak masuk kerja. Rata-rata 1 bulan keterlambatan masuk kerja dia kurang lebih ada 60 menit. Kalau ide-idenya saya tidak setujui, mukanya langsung berubah jadi manyun dan monyong. Dengan rekan-rekan kerjanya, ia juga dikenal antik, suka emosional kalau kemauannya tidak diikuti".  Jadi aspek ketrampilan non-tehnis bicara tentang ATTITUDE.

Sebelum dipromosi, setiap karyawan akan diuji dua aspek oleh perusahaan, yaitu ketrampilan tehnis dan non-tehnis. Mayoritas orang tidak lulus dalam pengujian aspek non-tehnis. Dan biasanya pengujian tersebut akan dilakukan dalam waktu yang panjang, dan bisa bertahun-tahun, untuk menentukan apakah orang ini bisa dijadikan partner kerja top management.

#3. Mentalitas anak-anak
"Karena saya tidak dihargai oleh perusahaan, yaaa saya kerja sesuai dengan apa yang saya terima. Saya dibayar nya segini, ya kasih tenaga saya juga sesuai dengan gajinya..."

Sehingga ada karyawan yang memiliki prinsip kerja seperti ini," Sebenarnya saya mampu mengerjakan tugas ini dalam waktu 3 jam, tapi saya sengaja kerjakan dalam 2 hari. Buat apa saya kerja cepat-cepat, toh usaha saya tidak dihargai..."

Cara berpikir seperti ini persis seperti cara berpikir anak kecil,"Kalau Mama tidak belikan mainan...saya tidak mau tidur siang.....". Jadi saya baru mau taat dan tidur siang kalau tuntutan saya dikabulkan ( yaitu beli mainan ).

Banyak orang tidak menyadari bahwa kalau kita bekerja, kita sedang menjual ketrampilan kita. Harga kita tergantung seberapa besar kualitas ketrampilan yang dijual. Orang yang memiliki prinsip keliru ini, tidak pernah akan mau belajar terus menerus untuk meningkatkan kualitas ketrampilannya. Ia merasa rugi untuk bekerja keras, bekerja lebih produktif, bekerja dengan menunjukan prestasi. Karena fokusnya adalah upah yang ia terima. Orang seperti ini ingin menuai tetapi tidak mau menanam. Mau mendapatkan tetapi tidak mau memberi. Mau berhasil, tetapi tidak mau menjalankan prosesnya. Padahal segala aspek dalam kehidupan ini berlaku, APA YANG ANDA TABUR, ITU YANG ANDA TUAI.

Ciri-ciri karyawan yang memiliki mentalitas anak-anak :
-       Selalu menuntut, tetapi sedikit berbuat
-       Selalu menyalahkan lingkungan, tetapi tidak penah intropeksi
-       Selalu menuntut syarat dahulu, baru bersedia mau melakukan sesuatu
-       Menginginkan sukses yang cepat, tetapi tidak mau menjalankan proses.
-       Tidak pernah mau belajar dari kesalahan lalu

Bila Anda memiliki anak buah yang memiliki ciri-ciri seperti diatas, apakah Anda mau beresiko untuk mempromosikan dia ke jenjang yang lebih tinggi? Coba jawab sekarang !

#4. No Easy Success
Tidak ada keberhasilan yang mudah didalam dunia ini. Tidak ada pekerjaan yang gampang dengan rintangan yang sedikit. Bila Anda menginginkan promosi ke jenjang yang lebih tinggi, Anda harus memiliki kemampuan untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang lebih berat. Apabila saat ini Anda diberikan beban "masalah" dengan takaran seperti sekarang, pertanyaannya, apakah Anda sanggup mengatasinya? Bila Anda belum sanggup menyelesaikannya, apakah Anda sanggup memikul beban yang lebih berat pada jenjang jabatan yang lebih tinggi?

Banyak karyawan dan profesional yang mengeluh tentang kesulitan dan rintangan yang ia hadapi. Dan banyak diantara mereka memiliki pola pikir "Kalau rintangannya tidak seberat ini, pasti saya bisa menyelesaikan tugas ini dengan tuntas. Abis masalahnya berat sih......" Nah lho, justru Anda sedang diuji, apakah Anda sanggup mengatasi masalah dan beban seperti ini. Kalau Anda bisa dan berhasil, yesssss......., Anda bisa berbangga diri, karena menambah koleksi ketrampilan yang baru lagi. Kesimpulannya, coba Anda ukur diri, apakah Anda sudah menjadi seorang PROBLEM SOLVER, artinya setiap diberi tugas-tugas ( baik yang berat maupun ringan ), Anda sudah bisa selesaikan dengan tuntas tanpa banyak mengeluh & tuntutan. Kalau bisa selesai, dan selalu bisa selesai, coba Anda tambahkan lagi tingkat kesukarannya, dan tinjau lagi, apakah Anda berhasil tidak ? Kalau belum, latihan terus hingga berhasil.

Dengan kata lain, bila posisi Anda sekarang adalah Supervisor, coba uji diri Anda, apakah Anda sanggup mengangkat beban kerja seorang Manager? Apakah anda sudah memiliki berbagai ketrampilan yang dibutuhkan oleh seorang Manager? Bila belum, sekali latihan terus hingga berhasil. Dan selalu ingat : tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan gila-gilaan. Semuanya ada harga yang harus dibayar. Dan seringkali, harganya mahal untuk bisa berhasil.

Bila Anda sedang patah semangat sekarang, bangkit, buat suatu target untuk masa depan Anda, rubah cara berpikir Anda, tabur hal yang benar dan jangan pernah menyerah hingga tiba di tujuan. Selamat mencoba lagi dengan cara yang berbeda

Minggu, 22 Mei 2011

Ini Potensi Saya

Apakah Anda termasuk orang yang belum mampu mengenali bakat Anda serta memaksimalkan potensi diri yang ada dalam diri Anda? Jangan berkecil hati, karena Anda tidak sendirian. Banyak orang yang masih belum mampu mengenali potensi diri dan bakat terpendam yang ada dalam dirinya. Hal itu dikarenakan kurangnya kepedulian mereka terhadap potensi diri dan bakat alami maupun bakat terpendam yang ada dalam dirinya untuk menjadikan meraka memiliki sesuatu hal yang sangat besar dan berarti dalam hidupnya.

Tidak ada kata terlambat untuk menggali potensi diri dan memaksimalkan bakat yang ada dalam diri Anda. Dan janganlah berkecil hati karena semua orang tentunya memiliki potensi diri dan bakat alami yang masih harus digali dan dipelajari. Banyak cara agar Anda bisa menggali dan memaksimalkan potensi dalam diri Anda. Best Tips Tricks Collection akan memberikan kepada Anda sebuah masukan, tips, saran serta langkah, agar Anda mampu menggali dan memaksimalkan potensi yang ada dalam diri Anda. Ada empat kunci utama agar Anda mampu mengeluarkan bakat Anda yang masih tersimpan dalam diri Anda. Empat kunci itu antara lain :

#1. Keahlian
Keahlian adalah segala sesuatu dimana Anda dapat mempelajari dan mengerjakannya dengan mudah. Lalu, apakah Anda merasakan bahwa Anda mengalami kemudahan dalam mempelajari dan mengerjakan suatu hal? Atau Anda mampu mengerjakan sesuatu di atas rata-rata orang lain dalam mengerjakan dan menyelesaikannya? Atau bahkan Anda mampu memperhitungkan segala sesuatu dengan lebih cepat dari kebanyakan manusia lainnya? Maka, bisa jadi itulah potensi diri yang ada dalam diri Anda, dan Anda harus lebih menggalinya serta menekuni sesuatu yang bisa Anda selesaikan serta perhitungkan lebih cepat di atas rata-rata orang lain. Kemudian pikirkanlah semua itu agar Anda mampu memastikan bahwa itulah sesungguhnya bakat Anda.

#2. Ketertarikan
Ketertarikan adalah keinginan hati untuk lebih dapat mengetahui dan mempelajari akan sesuatu hal. Jika Anda memiliki keinginan yang kuat terhadap sesuatu hal, maka perhatikanlah bahwa itu bisa menandakan bahwa potensi diri dan bakat Anda mengarah kesana. Terkadang ketertarikan akan sesuatu hal di atas rata-rata keinginan kita yang lainnya, bisa menjadi petunjuk bahwa ada potensi dan bakat dalam diri kita terhadap hal itu.  Dan hal itu tidak semata-mata ambisi atau hobi belaka, karena disanalah naluri kita bekerja. Sehingga dengan ketertarikan itu, bisa lebih mengembangkan keingintahuan kita serta berusaha mempelajarinya lebih dalam. Dengan demikian ketertarikan Anda pada suatu hal bisa mengarahkan Anda pada potensi dan bakat sesungguhnya yang Anda miliki.

#3. Kepuasan
Kepuasan adalah perasaan jiwa dimana kita merasakan adanya kegembiraan, kesenangan, ketenangan dan kenyamanan pada saat melakukan suatu hal. Perhatikan dengan baik, kegiatan apakah yang membuat Anda merasa betah berlama-lama atau merasa tidak ingin melepaskan kegiatan itu? Sebagai contoh, banyak orang yang betah berlama-lama dengan sebuah komputer, kendaraan, kerajinan tangan, olahraga dan kegiatan lainnya.

Di saat Anda merasakan kepuasan dan kenyamanan dari kegiatan tersebut, maka bisa jadi pertanda potensi dan bakat Anda adalah disana. Maka Anda harus lebih mencermati dan memperhatikan hal-hal yang bisa membuat Anda merasakan kepuasan atau kenyamanan saat melakukannya. Kepuasan dan kenyamanan itu akan membawa Anda pada potensi dan bakat Anda sesungguhnya.

#4. Kebiasaan
Kebiasaan adalah segala sesuatu yang biasa kita lakukan dan menjadi rutinitas dalam kegiatan, tingkah laku, perbuatan dan sikap kita sehari-hari. Apakah orang-orang di sekitar Anda merasa tertarik dengan Anda? Atau apa yang membuat mereka ingin selalu dekat dengan Anda? Bila ada sesuatu hal yang membuat mereka ingin selalu dekat dengan Anda atau mereka merasa tertarik dengan sikap Anda atau bahkan mereka merasa nyaman dengan perilaku Anda, maka perhatikan apa yang telah Anda lakukan! Misalnya saja, Anda mampu memberikan solusi dalam kegiatan menajemen perusahaan, sehingga rekan Anda merasa membutuhkan atau tertarik pada Anda, maka disanalah potensi diri dan bakat Anda bisa dimaksimalkan.

Bila Anda mampu membuat orang lain tertarik dengan hasil karya Anda, maka perdalam ia. Bisa jadi disanalah bakat Anda akan muncul. Dan masih banyak lagi kebiasaan kita yang bisa membuat orang tertarik atau ingin merasa dekat dengan kita. Jika Anda termasuk dalam kategori seperti orang dimaksud, maka tetaplah pada kebiasaan Anda dan maksimalkan kebiasaan yang membuat orang lain tertarik pada Anda.

Empat kunci utama untuk mengenali potensi dan bakat yang terpendam dalam diri Anda tersebut, akan menjadi suatu keberhasilan dan Anda akan menemukan bakat Anda yang sesungguhnya, apabila Anda benar-benar bekerja keras untuk memaksimalkan bakat tersebut. Bakat yang tidak diasah, akan menjadikannya sebuah potensi yang tidak akan membawa banyak manfaat kepada Anda. Namun jika Anda mampu menggali, mengasah dan menekuni potensi dan bakat Anda, maka ia akan menjadi perantara menuju keberhasilan Anda.

Demikian yang bisa Best Tips Tricks Collection sampaikan kepada Anda. Semoga paparan yang sederhana ini bisa membuat Anda semakin termotivasi untuk mengembangkan potensi dan bakat Anda sesungguhnya. Dan tetaplah semangat menjalani rutinitas Anda.


Mengapa Karakter Penting

Selama ini, kita cenderung melihat dan menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya. Misalnya dari cara berpakaian, berjalan, berbicara, melihat, duduk, makan, bekerja, berjabat tangan, mengatur rambut dan semua hal yang tampak dari luar. Tak heran jika ada kecenderungan orang “berjuang” mati-matian demi mendapatkan penampilan luar yang menawan. Karena penampilan lahiriah sangat mudah diatur, bahkan bisa dikamuflase.

Penampilan luar seseorang sering kita sebut ‘etiket’. Seseorang yang pandai membawa diri dalam setiap situasi, sering kali kita sebut orang yang beretika. Tapi orang yang beretika belum tentu memiliki kualitas kehidupan yang baik pula. Karena yang dilihat orang lain pada umumnya pada waktu seseorang dalam keadaan normal. Jikalau dia mengalami tekanan, tantangan & masalah, barulah muncul kualitas karakter yang sesungguhnya. Setiap orang berpotensi untuk memanipulasi orang lain dengan penampilan yang keren, rapi dan berwibawa. Tapi, ada satu alat uji yang sangat ampuh jika kita ingin mengetahui kualitas kehidupan seseorang, yaitu waktu!

Pada umumnya, kita berinteraksi dengan orang lain hanya secara temporal. Misalnya, pada waktu jam kerja atau bahkan beberapa jam saja. Oleh karena itu, orang yang paling tahu siapa kita dan bagaimana kualitas karakter kita sesungguhnya adalah orang-orang yang bergaul dan bersama kita dalam waktu yang panjang dan berkala.

Dengan begitu, tampaklah ekspresi–ekspresi yang tersembunyi pada waktu tertentu. Karena sesungguhnya, seseorang tidak mungkin terus-menerus sanggup menyembunyikan manusia dalamnya. Dari cara dia berbicara, bersikap, dan merespons sesuatu, sebenarnya kita bisa mengenali temperamen ataupun karakter seseorang.

Ya, kualitas hidup tidak selalu identik dengan kekayaan, kesuksesan, kepandaian ataupun jabatan seseorang. Ada hal yang lebih mendasar dari semua itu, yaitu karakter. Seorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki hidup yang berkualitas. Ia bisa saja tidak memiliki apa pun untuk dibanggakan, tetapi jika dia menempatkan karakter sebagai yang utama, kehidupannya akan bersinar, lebih daripada pribadi yang lain.

Mengapa karakter itu penting? Karena dengan karakter kita akan menemukan :
1.        Sebuah kualitas kehidupan.
2.        Nilai-nilai untuk hidup benar.
3.        Benih-benih kesuksesan
4.        Sikap mental yang terlatih pada ujian datang
5.        Kekuatan dari dalam untuk bertahan dan menang.
6.        Arti dan makna sebuah proses kegagalan dan kesuksesan.
7.        Kebenaran yang hakiki dari nurani.
8.        Filosofi, prinsip kebesaran jiwa
9.        Pertumbuhan sikap mental menjadi kuat.
10.    Prinsip keserupaan kita dengan Tuhan.

Kekuatan karakter seseorang akan tampak saat ia mengalami tekanan, tantangan, masalah, ujian, dan pencobaan. Karena letaknya “di dalam”, karakter sering kali tidak terlihat. Karakter berbeda dengan kepribadian. Kepribadian adalah cara hidup atau etika hidup seseorang yang bisa dilihat dan dirasakan orang lain di sekelilingnya kita. Kepribadian sering kali tidak menunjukkan manusia dalam atau karakter seseorang. Kualitas sebuah kepribadian memang bisa membuat seseorang itu sukses, tetapi hanya kualitas sebuah karakter yang akan membuat seseorang bertahan di puncak kesuksesannya